Panduan Lengkap: Cara Mengatasi Laptop Operating System Not Found
Saat Anda menemui pesan “Operating System Not Found” saat menghidupkan laptop, jangan panik. Ada beberapa langkah yang dapat Anda coba untuk mengatasi masalah ini. Salah satu cara mengatasi laptop operating system not found adalah dengan memeriksa apakah hard drive atau SSD terdeteksi dengan benar oleh sistem.
Anda bisa memulai dengan memeriksa koneksi kabel SATA atau kabel data pada laptop Anda. Selain itu, Anda juga dapat mencoba me-reset BIOS atau UEFI ke pengaturan bawaan pabrik untuk memastikan tidak ada pengaturan yang salah yang menyebabkan masalah ini.
Untuk informasi lebih lanjut tentang cara mengatasi pesan operating system not found pada laptop, disarankan untuk mendalami artikel ini lebih lanjut. Artikel ini akan membahas langkah-langkah yang lebih rinci serta solusi alternatif yang mungkin Anda perlu coba. Kalau begitu, langsung simak saja penjelasan di bawah ini.
Daftar Isi
Apa itu Pesan Operating System Not Found pada Laptop?
Operating system not found adalah pesan kesalahan yang sering muncul pada layar saat Anda menghidupkan laptop. Pesan ini menandakan bahwa sistem tidak dapat menemukan sistem operasi yang terinstal di dalamnya. Hal ini bisa terjadi karena beberapa alasan, mulai dari kerusakan pada hard drive atau SSD hingga masalah dengan konfigurasi boot yang salah.
Ketika pesan operating system not found muncul, ini bisa menjadi pertanda adanya masalah serius yang memengaruhi kemampuan laptop untuk berfungsi dengan baik. Kadang-kadang, penyebabnya mungkin hanya masalah kecil yang dapat diperbaiki dengan langkah-langkah sederhana seperti memeriksa kabel koneksi atau melakukan reset pada pengaturan BIOS atau UEFI.
Namun, dalam beberapa kasus, pesan ini juga bisa menjadi pertanda bahwa Anda perlu mengganti atau memperbaiki komponen keras seperti hard drive atau SSD yang rusak.
3 Penyebab Munculnya Pesan Operating System Not Found
Ada beberapa alasan yang mungkin menjadi penyebab munculnya pesan operating system not found muncul. Dari masalah hardware hingga kerusakan pada sistem operasi, setiap faktor memiliki dampaknya sendiri terhadap kemampuan laptop untuk melakukan booting dengan sukses. Simak beberapa penyebabnya berikut ini.
1. Hard Drive Rusak atau Tidak Terdeteksi oleh Laptop
Penyebab paling umum dari pesan operating system not found adalah kerusakan pada hard drive yang dapat mengakibatkan laptop gagal untuk mengakses sistem operasi yang terinstal. Selain itu, terkadang hard drive tidak terdeteksi oleh laptop karena koneksi kabel SATA yang longgar atau rusak. Kegagalan laptop untuk menemukan hard drive yang berfungsi dengan baik dapat menyebabkan pesan kesalahan ini muncul saat booting.
2. Boot Configuration Data (BCD) Corrupt
BCD merupakan file konfigurasi yang penting untuk booting sistem operasi Windows. Jika file BCD mengalami kerusakan atau korupsi, laptop mungkin tidak dapat memuat sistem operasi dengan benar. Hal ini dapat menyebabkan pesan operating system not found muncul saat booting. Kerusakan BCD bisa terjadi karena beberapa faktor, termasuk pemutusan daya yang tiba-tiba, proses shutdown yang tidak benar, atau infeksi malware.
3. Sistem Operasi Terhapus atau Terinfeksi Virus
Kemungkinan lainnya yaitu sistem operasi pada laptop Anda telah terhapus. Misalnya, penghapusan partisi sistem operasi saat mengatur ulang hard drive atau instalasi ulang yang tidak berhasil dapat menyebabkan laptop gagal untuk menemukan sistem operasi yang diperlukan untuk booting.
Selain itu, infeksi virus atau malware juga dapat merusak file sistem yang penting, termasuk file sistem operasi, yang dapat menyebabkan pesan operating system not found muncul saat booting.
4. Terjadi Kesalahan Pengaturan BIOS
Pesan error “Operating System Not Found” sering kali muncul akibat kesalahan konfigurasi pada BIOS. BIOS, sebagai firmware dasar yang menjalankan komputer, memiliki peran krusial dalam menemukan dan memuat sistem operasi. Jika pengaturan BIOS tidak sesuai, seperti urutan boot yang salah atau ketidakmampuan mengenali perangkat penyimpanan, laptop akan kesulitan atau bahkan gagal sepenuhnya dalam menemukan sistem operasi yang terinstal, sehingga memunculkan pesan error tersebut.
Baca Juga: Inilah Cara Mengecilkan Tampilan Layar Laptop Anda
8 Cara Mengatasi Operating System Not Found pada Laptop
Setelah Anda memahami penyebab pesan ini muncul pada laptop saat proses booting, sekarang penting untuk tahu cara mengatasinya. Ada beberapa langkah yang perlu Anda lakukan. Yuk langsung simak saja cara mengatasi laptop operating system not found berikut ini.
1. Memeriksa Kabel dan Koneksi Hard Drive
Memeriksa kabel dan koneksi hard drive penting karena seringkali pesan operating system not found muncul akibat masalah pada koneksi fisik antara hard drive dan motherboard laptop. Pastikan kabel hard drive terhubung secara sempurna ke slot SATA di motherboard.
Selain itu, perhatikan apakah ada kerusakan fisik pada kabel atau soket koneksi, seperti kabel yang terputus atau soket yang rusak. Bahkan koneksi yang longgar atau tidak stabil bisa menyebabkan masalah.
2. Memeriksa Kondisi Hard Drive Melalui BIOS
BIOS adalah bagian penting dari laptop yang mengatur boot priority dan mendeteksi perangkat keras, termasuk hard drive. Melalui BIOS, Anda dapat memeriksa apakah hard drive terdeteksi dengan benar oleh sistem.
Untuk mengakses BIOS, Anda perlu menekan tombol tertentu saat laptop dinyalakan, biasanya tombol seperti F2, Del, atau Esc. Setelah masuk ke BIOS, cari opsi yang menampilkan informasi tentang perangkat keras yang terhubung, termasuk hard drive. Pastikan hard drive terdeteksi dan diidentifikasi dengan benar oleh BIOS.
3. Membuat Bootable USB atau CD/DVD
Jika langkah sebelumnya tidak memperbaiki masalah, langkah selanjutnya adalah membuat bootable USB atau CD/DVD yang berisi file instalasi sistem operasi. Ini berguna jika pesan operating system not found muncul karena kerusakan pada sistem operasi yang terinstal.
Melalui penggunaan software seperti Rufus, Anda dapat membuat bootable USB atau CD/DVD dengan mudah. Pastikan Anda memiliki file instalasi sistem operasi yang sesuai dengan versi yang sebelumnya terinstal pada laptop.
4. Booting Laptop Menggunakan Bootable USB atau CD/DVD
Setelah membuat bootable USB atau CD/DVD, langkah berikutnya yaitu mengatur boot priority di BIOS agar laptop dapat boot dari media tersebut. Ini dilakukan dengan memasukkan media bootable ke laptop dan memilihnya sebagai perangkat booting utama dalam pengaturan BIOS.
Melalui cara ini, sistem akan mencoba boot dari USB atau CD/DVD terlebih dahulu sebelum mencoba boot dari hard drive. Pastikan untuk menyimpan perubahan pengaturan BIOS sebelum keluar dari menu.
Baca Juga: Mengenal Pengertian Cold Booting dan Prosesnya yang Jarang Diketahui
5. Menggunakan Command Prompt pada Windows Recovery Environment
Jika laptop menggunakan sistem operasi Windows, Anda dapat menggunakan Command Prompt pada Windows Recovery Environment untuk memeriksa dan memperbaiki BCD (Boot Configuration Data). BCD merupakan file konfigurasi penting untuk booting sistem operasi Windows. Dengan menggunakan Command Prompt, Anda dapat memeriksa integritas dan keutuhan BCD serta melakukan perbaikan jika diperlukan.
6. Memeriksa dan Memperbaiki BCD Menggunakan Perintah Tertentu
Setelah masuk ke Command Prompt pada Windows Recovery Environment, Anda dapat menggunakan perintah khusus seperti bootrec /scanos untuk memeriksa sistem operasi yang terinstal, dan bootrec /rebuildbcd untuk memperbaiki BCD jika diperlukan. Ini adalah langkah yang penting dalam mengatasi masalah operating system not found yang disebabkan oleh kerusakan atau korupsi pada BCD.
7. Memeriksa Kesehatan Hard Drive Menggunakan Software Khusus
Software khusus seperti Crystal Disk Info atau HD Tune dapat digunakan untuk memeriksa kesehatan hard drive secara menyeluruh. Ini berguna untuk mendeteksi adanya bad sector, kerusakan fisik, atau masalah lain yang mungkin menyebabkan pesan operating system not found muncul. Saat Anda mengetahui kondisi hard drive, maka Anda dapat menentukan apakah masalah tersebut berasal dari hard drive atau dari faktor lain.
8. Memperbaiki Bad Sector atau Mengganti Hard Drive yang Rusak
Jika terdeteksi adanya bad sector pada hard drive, Anda dapat mencoba memperbaikinya menggunakan fitur error-checking pada Windows. Namun, jika kerusakan pada hard drive terlalu parah atau terjadi kerusakan fisik yang tidak dapat diperbaiki, pertimbangkan untuk mengganti hard drive yang rusak dengan yang baru. Ini mungkin merupakan langkah terakhir jika semua upaya memperbaiki hard drive yang rusak tidak berhasil.
9. Mereset BIOS
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, salah satu penyebab munculnya pesan ‘operating system not found’ pada perangkat komputer adalah kesalahan konfigurasi pada BIOS. Untuk mengatasinya, Anda dapat mengembalikan pengaturan BIOS ke default. Caranya cukup mudah, yaitu dengan merestart perangkat lalu masuk ke menu BIOS. Kemudian, cari opsi seperti ‘Load Optimal Defaults’, ‘Get Default Values’, atau opsi serupa yang berfungsi untuk mengembalikan pengaturan ke nilai awal. Setelah itu, simpan perubahan dan keluar dari menu BIOS. Perlu diingat bahwa nama opsi ini bisa berbeda-beda tergantung pada jenis BIOS yang digunakan.
Baca Juga: Ketahui 5 Cara Masuk BIOS Laptop Lenovo dengan Mudah
Cara mengatasi laptop operating system not found memerlukan pemahaman mendalam tentang berbagai kemungkinan penyebabnya dan langkah-langkah yang tepat untuk memperbaikinya.
Dari memeriksa koneksi hardware hingga memperbaiki file konfigurasi sistem, setiap langkah memiliki perannya sendiri dalam mengembalikan laptop ke kondisi normal. Penting untuk secara sistematis memeriksa setiap kemungkinan dan mengambil tindakan yang sesuai untuk mengatasi masalah.
Untuk solusi yang lebih praktis, Anda juga dapat mempertimbangkan opsi sewa laptop terbaik di Indorental. Dengan menyewa laptop dari Indorental, Anda dapat memastikan memiliki perangkat yang andal dan sesuai dengan kebutuhan tanpa harus memikirkan masalah teknis seperti operating system not found.
Kunjungi Indorental hari ini untuk mengetahui lebih lanjut tentang berbagai pilihan laptop berkualitas yang tersedia dan mulai pengalaman kerja yang lebih produktif tanpa hambatan teknis.